Selasa, 30 Desember 2014

laporan praktikum biologi sel tumbuhan, hewan dan benda kecil lainnya



LAPORAN PRAKTIKUM
SEL TUMBUHAN, HEWAN DAN BENDA-BENDA KECIL LAINYA




Disusun oleh :
Nama      : Nur Annisa Istiqamah
NIM        : 31412A0028
Prodi      : Tehnik Pertanian / A




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,

DOSEN MATA KULIAH




Ir. MARIANAH, M.Si


MAHASISWA




NUR ANNISA ISTIQAMAH

 

KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan praktikum dan menyelesaikan laporan praktikum ini. Salawat serta salam tidak pula saya haturkan kepada kekasih Allah S.W.T yaitu baginda Rasulullah S.A.W yang telah membebaskan kita dari kebodohan serta kemungkaran di zaman jahiliyah. Terimakasih pula kepada dosen mata kuliah saya yang telah bersabar membimbing dan mengajarkan saya sehingga sekarang saya dapat mengetahui bagian bagian dari sel tumbuhan, hewan dan benda-benda kecil lainny. Semoga laporan yang saya buat ini dapat diterima dengan baik dan kelak bermanfaat buat orang banyak sebagai referensi saat membuat laporan.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………              ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………              iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…..              iv
BAB I PENDAHULUAN…………….………………………………………..             1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………             2
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………             3
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………             5
BAB V KESIMPULAN & SARAN……………………………………………                        7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. .           8


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Berbagai jaringan akan membentuk organ. Berbagai macam organ akan membentuk sistem organ. Berbagai macam sistem organ akan membentuk organisme (Dwisang, 2008).
Setiap organisme adalah sebagian dari unit sel, dan semua sel berasal pula. Secara umum, sel merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup. Bentuk sel ada yang pipih, lonjong, bulat, maupun bikonkaf. Namun kesemuanya itu berukuran mikroskopis (virchanw, 2008).
Sel yang ada pada tumbuhan tentu saja berbeda dengan sel yang ada pada hewan melalui pengamatan, sel hewan dan tumbuhan. Diharapkan praktikum dapat mengetahui ciri-ciri perbedaan kebudayaan.
B.  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari praktikum tentang sel hewan, tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya yaitu menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan benar. Memahami ciri-ciri sekaligus dapat membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
C.  MAKSUD PENELITIAN
Maksud dari praktikum tentang sel hewan, tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya adalah meneliti dan mengamati sel tumbuhan, sel hewan, dan benda-benda kecil lainnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sel merupakan sebuah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar terkecil kehidupan dalam arti tiologis,semua fungsi kehidupan dan berlangsung didalam sel,karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupan hidupnya terpenuhi.(http://id.shvoong.com/exact.sclences.1673308-Mikroskop dan sel).
Semua organisme sel atas terbagi kedalam dua golongan terbesar berdasarkan arsitertur besar dari selnya yaitu organisme.Prakariota dan organisme eukariota organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisme.Internal relatis=lebih sederhana sedangkan organisme eokarota memiliki organisme intra sel dan yang jauh lebih kompleks.antara lain dengan membrane internal.organil yang memiliki membrane tersendiri seperti inti sel dan sitos kolekton yang sangat tekstruktur.(http://id.wikipedia.org/wiki/sel - biologi).


BAB III
METODE PENELITIAN
A.      TEMPAT DAN WAKTU
Hari/ tanggal        : Selasa, 23 Desember 2014
Tempat                 : Lab. Biologi lantai II UMMAT
B.       ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
Ø  Alat dan fungsinya
Dalam praktikum tentang sel hewan, tumbuhan, dan benda-benda kcil lainnya, alat-alat yang digunakan aatara lain :
a.       Mikroskop Binokuler  : Untuk mengamati objek-objek yang akan diaamati.
b.      Objek Glass                 : Digunakan untuk meletakan objek-objek yang akan diamaati.
c.       Silet                             : Untuk mengiris objek.
d.      Cover Glass                 : Untuk menutup objek yang telah diletakan pada objek glass.
e.       Pinset                          : Untuk mengambil bahan yang berukuran kecil.
f.       Pipet Tetes                  : Untuk memindahkan dan mengambil larutan.
g.      Jarum Pentul               : Untuk mengambil irisan.
h.      Beaker Glass               : sebagai wadah larutan Y-KY, lugol, aquades.

Ø  Bahan dan fungsinya
Dalam praktikum tentang sel hewan, tumbuhan, dan benda-benda kecil lainnya bahan-bahn yang digunakan antara lain :
a.       Ketela pohon              : Sebagai objek pengamatan.
b.      Paramecium                : Sebagai objek pengamatan.
c.       Daun hydrilla             : Sebagai objek pengamatan.
d.      Lugoll                         : Untuk memperjelas bayangan.
e.       Larutan Y-KY           : Untuk memperjelas bayangan.
f.       Aquades                     : Untuk memperjelas bayangan.

C.      CARA KERJA
Ø 
Diambil ketela pohon dengan jarum pentul
Ketela Pohon             
Diletakan di atas objek glass
 
                                                                                              
Ditetesi dengan larutan Y-KY
                                                                                              
Ditutupi dengan cover glass sudut 45
 
                                                                                              


Diamati dengan menggunakan mikroskop
 
HASIL
                                                                                              

            Mikroskop disiapkan kemudian ketela pohon disayat bagian batang yang terdapat jaringan gabus. Jaringan gabus disayat setipis mungkin, kemudian diletakan diatas objek glass dan ditetesi dengan larutan Y-KY untuk memperjelas bayangan. Ditutupi dengan cover glass dengan kemiringan 45° agar tidak ada gelembung, amati dengan mikroskop perbesaran lemah 40x dan gambar hasilnya.
Ø 
Diambil paramecium dengan pipet tetes
Paramecium                
HASIL
Diamati dengan menggunakan mikroskop
Ditutupi dengan cover glass sudut 45°
Ditetesi dengan larutan lugol
Diletakan di atas objek glass
                                                                                                






Paramecium diambil dengan pipet tetes dari rendaman air jerami. Diletakan diatas objek glass dan ditetesi dengan lugol 1-2 tetes untuk memperjelas bayangan. Lalu ditutupi dengan cover glass dengan kemiringan 45° agar tidak terjadi gelembung, diamati dengan perbesaran lemah 40x kemudian digambar hasilnya.
Ø 
Diambil atau disayati daun hydrilla
Daun hydrilla  
Diletakan diatas objek glass
                                                                                                 
Ditetesi dengan larutan aquades
 
Ditutupi dengan cover glass sudut 45°
                                                                                                
                                                                                                
Diamati dengan menggunakan mikroskop
                                                                                                
HASIL
                                                                                                

Daun hydrilla diambil selembar dengan pinset dan diletakan diatas objek glass dan ditetesi dengan aquades sebanyak satu tetes agar objek dapat dilihat dengan jelas. Kemudian ditutupi dengan cover glass dengan kemiringan 45°agar tidak terjadi gelembung, diamati dengan perbesaran lemah 40x kemudian digambar hasilnya.

BAB IV
PEMBAHASAN

A.            HASIL PENGAMATAN


B.            PEMBAHASAN
Ø  Ketela Pohon
Dari hasil pengamatan ketela pohon menggunakan mikroskop binokuler didapatkan bayangan dari susunan-susunan sel ketela pohon. Tampakan yang terlihat dimikroskop itu seperti susunan sterofom yang bertumpuk dan menyebar secara merata diseluruh bagian dari ketela pohon. Bagian terpenting saat pengamatan ini yaitu, cara pemotongan ketela pohon yang akan diamati. Bagian ketela pohon yang diamati harus diiris menggunakan pisau yang tajam agar menghasilkan objek ketela pohon yang tipis, sehingga memudahkan mahasiswa untuk menemukan sel-sel yang berada dalam ketela pohon itu dengan mudah.
Ø  Hydrilla
Hydrilla adalah tanaman air yang hidupnya di sekitaran sungai. Dari hasil pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop binokuler, akan tampak susunan dari sel yang berada pada daun hydrilla yang berupa susunan garis-garis panjang dan memiliki ruas. Pada beberapa ruas terlihat lebih jelas dan lebih besar dari yang lainnya. Dan pada saat pengamatan pula, terlihat disisi lain berupa bercak-bercak kecil entah itu organisme lain atau hanya akibat dari cover glass yang kurang bersih.
Ø  Paramecium
Paramecium diamati lewat air jerami yang telah melewati proses pembusukan beberapa hari. Pada saat pengamatan paramecium menggunakan mikroskop binokuler sangat sedikit mahasiswa yang dapat menemukan paramecium tersebut. Hal ini di sebabkan karena paramecium belum tumbuh, sehingga ia tidak tampak pada saat pengamatan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.            KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum yang penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan:
a.         Sel adalah organisme terkecil yang mengandung kehidupan
b.        Dari hasil pengamatan beberapa objek yaitu dari hasil pengamatan yang dilakukan adalah berbeda-beda
c.         Perbedaan dari benda yang diamati adalah terdapat pada bentuk selnya berbeda.
d.        Larutan Y-KY, aquadest,dll digunakan untuk memperjelas objek yang diamati.
e.         Pada sel tumbuhan, bentuk sel tetap, karena mewmliki dindig sel.
B.            SARAN
Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna , yaitu:
1.         Pada saat mengamati ketela pohon jangan lupa menggunakan larutan Y-KY agar membantu perjelasan pada saat pengamatan.
2.         Paat saat mengamati daun hydrilla jangan lupa menggunakan cairan aquades agar membantu perjelasan pada saat pengamatan.
3.         Pada saat mengamati paramecium, lebih baik mengumpulkan bayak sempel air agar kemungkinan untuk menemukan paramecium lebih besar.
4.         Berhati-hatilah pada saat memotong ketela pohon.
5.         Hindari tumpahnya cairan apapun disekitar mikroskop binokuler, agar mikroskop tidak rusak.
6.         Kepada asisten agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Lud, M. kes. Mikrobiologi umum, Edisi 3. Universitas Muhamadya Malang 2004
Jurguelra. L. C. MD, J. Carneiro. Mo. Basic Hystology Los Altos California, 1980,
Ludist Berk, Molecular cell Biology Universitas Brawijaya
Weis 2 Paul B. The scienge of Biology. Mc. Gaw. Hill.
New York, Teranto. London. Brawn Universty, 1959.

laporan praktikum biologi pengenalan mikroskop binokuler



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM


fp-ummat.jpeg


Disusun oleh :
Nama      : Nur Annisa Istiqamah
NIM        : 31412A0028
Prodi      : Tehnik Pertanian / A




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2014
HALAMAN PENGESAHAN







Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian




Ir. Asmawati, M.P
 


Dosen Pembimbing




Ir. Suwati, M.M.A
 




Dosen Mata Kuliah




Ir. Marianah, M.Si
 

 

KATA PENGANTAR

            Puji sukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan praktikum dan menyelesaikan laporan praktikum ini. Salawat serta salam tidak pula saya haturkan kepada kekasih Allah S.W.T yaitu baginda Rasulullah S.A.W yang telah membebaskan kita dari kebodohan serta kemungkaran di zaman jahiliyah. Terimakasih pula kepada dosen mata kuliah saya yang telah bersabar membimbing dan mengajarkan saya sehingga sekarang saya dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop dan bagian bagian dari mikroskop tersebut. Semoga laporan yang saya buat ini dapat diterima dengan baik dan kelak bermanfaat buat orang banyak sebagai referensi saat membuat laporan.

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................          ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................          iii
DAFTAR ISI....................................................................................................          iv
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................         1         
A.    LATAR BELAKANG..........................................................................         1
B.     TUJUAN PRAKTIKUM.......................................................................        1
C.     MANFAAT PRAKTIKUM...................................................................        1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................        2
BAB III. METODE PRAKTIKUM...................................................................       5
A.    TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM..............................................       5
B.     BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM....................................................      5
C.     CARA KERJA........................................................................................       5
BAB IV. PEMBAHASAN..................................................................................      6
A.    HASIL PENGAMATAN........................................................................      6
B.     PEMBAHASAN......................................................................................      7
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................     8
A.    KESIMPULAN........................................................................................      8
B.     SARAN.....................................................................................................     8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................     9

BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang 

            Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya yaitu segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun yang tidak tampak dengan hanya menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda tersebut. Mikroskop menjadi alat yang sangat penting dalam bidang ilmu biologi terkhusus ketika ingin mengamati zat/molekul-molekul yang berukuran cukup kecil yang tidak bisa dilihat dengan hanya mengandalkan penglihatan mata normal . Antonio van Leeuwenhoek(1674) merupakan orang yang berhasil menemukan menemukan mikroskop serta mengembangkan kekuatan lensanya sehingga mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian mengembangkan kekuatan lensa mikroskopnya hingga ratusan kali. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen. Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam suatu kegiatan laboratorium . Karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya. 
        Oleh sebab itu, mikroskop harus di perkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar, apalagi kepada mahasiswa yang masuk dalam jurusan biologi. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-bagian serta fungsinya masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa tidak lagi kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana cara merawat mikroskop tersebut. 

B. Tujuan Praktikum 
 Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat media yang ingin diamatinya.

C. Manfaat Praktikum 
 Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sebuah mikroskop beserta fungsinya dan mahasiswa juga mampu menggunakan mikroskop serta merawatnya dengan baik. 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop(Anonim, 2012). 
            Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikro0rganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012) 
            Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Dra. Ni Putu Ristiati).  
             Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali menemukan dinding sel. 
             Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674 dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.( Campbell, Edisi 8, jilid 1).  
             Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi.2000). 
            Dua parameter penting dalam mikroskopi(teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
            Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya/optis dan mikroskop elektron. 

A.       Mikroskop Cahaya/Optis
Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer (Campbell, Edisi 8,jilid 1). Mikroskop optis terbagi atas dua jenis yaitu mikroskop biologi dan mikroskop stereo. a. Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis dan transparan.penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi umunya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran sebagai berikut: 
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x 
2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x 
3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x 

B.       Mikroskop Stereo
Digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau alam. Meiliki dua objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada enam yaitu, sebagai berikut: 
1) Medan terang(spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung melalui spesimen. Citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami atau secara buatan (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna(dye) akan meningkatkan kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel untuk difiksasi (diawetkan) (Campbell, Edisi 8,jilid 3) Fase-kontras Meningkatkan kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar variasi dentitas(kerapatan) dalam spesimen; sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak berpigmen (Campbell, Edisi 8,jilid1). 
4) Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan modifikasi optik untuk melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra nyaris seperti 3-D (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
5) Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara melabeli molekul menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
6) Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan lubang jarum untuk melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal, menciptakan bidang tunggal flourense pada citra. Dengan menangkap citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat diciptakan (Campbell, edisi 8,jilid 1). 

C.        Mikroskop Elektron
Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis mikroskop elektron,yaitu: mikroskop elektron transmisi(TEM= trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening(SEM= scanning electron microscope) ( Campbell, Edisi 8,jilid 1). 


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Hari / tanggal       : Selasa 16 Desember 2014
Pukul                    : Pukul 13.30 s.d. 15.30
Tempat                 : Laboratorium Biologi Lantai II UMMAT

B.     Alat dan Bahan 
Alat          :
ü  Mikroskop                 :Sebagai alat yang digunakan untuk pengamatan/ perbesaran saat pengamatan.
ü  Pipet tetes                                : Alat Yang digunakan untuk mengambil aquades.
ü  Buret                           : Wadah yang digunakan untu menyimpan cairab aquades.
ü  Cover glass                : Penutup objek yang akan diamati.
ü  Objek glass                                : Tempat meletakan objek yang akan diamati.
ü  Gunting                      : Untuk memotong kertas koran atau objek pengamatan.
ü  Koran                           : Sebagai objek pengamatan.
Bahan          :
ü  Aquades                                     : Cairan yang digunakan untuk memperjelas bayangan.
ü  Potongan kertas koran         : Objek yang akan diamati.

C.      Cara Kerja
Berikut ini adalah cara kerja mengamati kertas koran menggunakan mikroskop elektonik :
1.       Siapkan mikroskop elektronik dan peralatan lainnya di atas meja.
2.       Nyalahkan mikroskop elektronik.
3.       Bersihkan objek glass menggunakan tisu.
4.       Gunting kertas koran (hanya satu huruf saja yang diambil dari koran tersebut)
5.       Letakan potongan kertas diatas objek glass.
6.       Berikan cairan aquades 1-3 tetes, menggunakan pipet tetes ke atas potongan kertas koran.
7.       Tutup kertas koran beserta cairan aquades dengan menggunakan cover glass.
8.       Lalu letakan diatas meja preparat di mikroskop.
9.       Atur perbesaran agar objek kertas yang diamati dapat terlihat.
10.   Lalu gambarkan hasil pengamatan sebelum dan sesudah diamati.


BAB IV
PEMBAHASAN
A.     HASIL PENGAMATAN
BAGIAN MIKROSKOP ELEKTRONIK :


B.      PEMBAHASAN
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda benda yang berukuran kecil yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop membuat benda-benda yang berukuran kecil terlihat dengan perbesaran oleh lensa yang terdapat pada mikroskop serta meresolusikannya sehingga Nampak jelas oleh mata kita. Berdasarkan hasil pengamatan tentang mikroskop, maka dapat kita ketahui tentang bagian-bagian mikroskop besrta fungsinya :
1.       Kaki mikroskop,bentuk umum seperti tapal kuda, berfungsi sebagai alat penyangga/penahan mikroskop supaya dapat berdiri dengan stabil.
2.       Pegangan/lengan, berfungsi sebagai pegangan ketika sedang menggunakan mikroskop.
3.       Meja sediaan, berfungsi sebagai tempat peletakan kaca benda/ objek yang akan dilihat.
4.        Penjepit preparat, berfungsi untuk menjepit preparat yang berisi kaca benda agar tidak goyang pada saat sedang diamati.
5.       Lampu ( iluminator), berfungsi pemantul cahaya ke kondensor yang kemudian di teruskan ke objek yang sedang diamati.
6.       Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur bukaan irisan.
7.       Tubus, berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.
8.        Revolver(penukar objektif berputar), sehingga untuk mengganti objektif cukup memutar revolver saja sampai berdetik.
9.       Lensa objektif, berfungsi memfokuskan objek/ menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
10.   Lensa okuler, berfungsi mengatur jarak dengan mata/ menerima bayangan dari objek kemudian membesarkannya.
11.   Makrometer,berfungsi menaik turunkan tubus.
12.   Mikrometer,berfungsi memperhalus/memperjelas objek yang diamati.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.     KESIMPULAN
Mikroskop adalah alat utama untuk melihat dan mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop mempunyai bagian optik dan mekanik. Bagian optik meliputi lensa okuler, lensa objektif, kondensor, dan lampu atau cermin, sedangkan bagian mekanik seperti kaki, kondensor, meja sediaan dan lain-lain. Macam- macam mikroskop adalah sebagai berikut a. Mikroskop Cahaya/optis, terbagi atas du jenis, yaitu: Mikroskop Biologi dan Mikroskop Stereo b. Mikroskop Elektron, terbagi atas dua jenis, yaitu: Mikroskop Elektron Transmisi(TEM= transmission electron microscope) dan Mikroskop Elektron Skening(SEM= scanning electron microscope).

B.      SARAN
Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna , yaitu:
1.    Kepada praktikan supaya tetap berkonsentrasi ketika sedang melaksanakan praktikum dan tidak rebut dalam ruang laboratorium. Memerhatikan kaidah-kaidah dalam penggunaan mikroskop agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya rusaknya mikroskop.
2.    Untuk efesiensi dan efektifitas waktu yang disediakan dalam praktikum, agar kiranya para praktikan menjalin kerjasama yang baik antar sesama anggota kelompok.
3.    Kepada asisten agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA

Mikroskop/www.google.comMikroskop
Stereo/www.google.com
Buku Panduan Praktikum Biologi UMMAT
file:///D:/nur%20annisa%20istiqamah/Laporan%20praktikum%20Pengenalan%20dan%20Penggunaan%20Mikroskop%20%C2%AB%20Dalam%20Dekapan%20UKhuwah.htm