Senin, 29 April 2013

CONTOH HIKAYAT BESERTA UNSURNYA



Hikayat Si Miskin


Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut. Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah.
Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.

Unsur Intrinsik dalam hikayat Si Miskin

 # Tema            :Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup seseorang yang mengalami banyak rintangan dan cobaan.


#Alur               :Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai akhir permasalahan.

#Setting/ Latar             :
·         -Setting Tempat : Negeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa Sari, Lautan, Tepi Pantai Pulau Raksasa, Kapal, Negeri Palinggam Cahaya.
·         -Setting Suasana : tegang, mencekam dan Ketakutan, bahagia, menyedihkan,

#Sudut Pandang Pengarang : orang ketiga serba tahu.

# Amanat :
  •     Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.
  •     Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranlain.
  •     Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan  rendah hati.
  •     Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.
  •     Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.
  •     Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
  •    Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan.

Unsur Ekstrinsik dalam Hikayat Si Miskin

·         Nilai Moral
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
·         Nilai Budaya
Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.
Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.
·         Nilai Sosial
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
·         Nilai Religius
Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.
·         Nilai Pendidikan
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.


   HIKAYAT SRI RAMA

                                                   HIKAYAT SRI RAMA

    Pada suatu hari, Sri Rama dan Laksamana pergi mencari Sita Dewi. Mereka berjalan menelusuri hutan rimba belantara namun tak juga mendapat kabar keberadaan Sita Dewi.

    Saat Sri Rama dan Laksamana berjalan di dalam hutan, mereka bertemu dengan seekor burung jantan dan empat ekor burung betina. Lalu Sri Rama bertanya pada burung jantan tentang keberadaan Sita Dewi yang diculik orang. Burung jantan mengatakan bahwa Sri Rama tak bisa menjaga istrinya dengan baik, tak seperti dia yang memiliki empat istri namun bisa menjaganya. Tersinggunglah Sri Rama mendengar perkataan burung itu. Kemudian, Sri Rama memohon pada Dewata Mulia Raya agar memgutuk burung itu menjadi buta hingga tak dapat melihat istri-istrinya lagi. Seketika burung itu buta atas takdir Dewata Mulia Raya.

    Malam tlah berganti siang. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor bangau yang sedang minum di tepi danau. Bertanyalah Sri Rama pada bangau itu. Bangau mengatakan bahwa ia melihat bayang-bayang seorang wanita dibawa oleh Maharaja Rawana. Sri Rama merasa senang karena mendapat petunjuk dari cerita bangau itu. Sebagai balas budi, Sri Rama memohon pada Dewata Mulia Raya untuk membuat leher bangau menjadi lebih panjang sesuai dengan keinginan bangau. Namun, Sri Rama khawatir jika leher bangau terlalu panjang maka dapat dijerat orang.

    Setelah Sri Rama memohon doa, ia kembali melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian datanglah seorang anak yang hendak mengail. Tetapi, anak itu melihat bangau yang sedang minum kemudian menjerat lehernya untuk dijual ke pasar. Sri Rama dan Laksamana bertemu dengan anak itu dan membebaskan bangau dengan memberi anak itu sebuah cincin.

    Ketika dalam perjalanan, Sri Rama merasa haus dan menyuruh Laksamana untuk mencarikannya air. Sri Rama menyuruh Laksamana untuk mengikuti jatunya anak panah agar dapat menemukan sumber air. Setelah berhasil mendapatkan air itu, Laksamana membawanya pada Sri Rama. Saat Sri Rama meminum air itu, ternyata air itu busuk. Sri Rama meminta Laksamana untuk mengantarnya ke tempat sumber air dimana Laksamana memperolehnya. Sesampai di tempat itu, dilihatnya air itu berlinang-linang. Sri Rama mengatakan bahwa dulu pernah ada binatang besar yang mati di hulu sungai itu. Kemudian, Sri Rama dan Laksamana memutuskan untuk mengikuti jalan ke hulu sungai itu.

    Mereka bertemu dengan seekor burung besar bernama Jentayu yang tertambat sayapnya dan yang sebelah rebah. Sri Rama bertanya padanya mengapa sampai Jentayu seperti itu. Jentayu menceritakan semuanya pada Sri Rama tentang pertarungannya melawan Maharaja Rawana. Setelah Jentayu selesai bercerita, ia lalu memberikan cincin yang dilontarkan Sita Dewi saat Jentayu gugur ke bumi saat berperang dengan Maharaja Rawana. Kemudian, cincin itu diambil oleh Sri Rama. Bahagialah Sri Rama melihat cincin itu memang benar cincin istrinya, Sita Dewi.

    Jentayu berpesan pada Sri Rama jika akan pergi menyeberang ke negeri Langka Puri, Sri Rama tidak boleh singgah ke tepi laut karena di sana terdapat gunung bernama Gendara Wanam. Di dalam bukit tersebut ada saudara Jentayu yang bernama Dasampani sedang bertapa. Jentayu tak ingin saudaranya itu mengetahui bahwa dirinya akan segera mati. Setelah Jentayu selesai berpesan, ia pun mati.

    Sri Rama menyuruh Laksamana  mencari tempat yang tidak terdapat manusia dengan memberinya sebuah tongkat. Tetapi, Laksamana tidak berhasil menemukan tempat itu. Lalu ia kembali pada Sri Rama. Laksamana mengatakan pada Sri Rama bahwa ia tidak dapat menemukan tempat sesuai perintah Sri Rama. Kemudian, Sri Rama menyuruh Laksamana untuk menghimpun semua kayu api dan meletakkannya di tanagn Sri Rama. Lalu diletakkannya bangkai Jentayu di atas kayu api itu dan di bakar oleh Laksamana. Beberapa lama kemudian, api itu padam. Laksamana heran melihat kesaktian Sri Rama yang tangannya tidak terluka bakar sedikitpun. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan meninggalkan tempat itu.

Unsur-unsur intrinsik Hikayat Sri Rama:

1.         Tema: Kesetiaan dan pengorbanan
•           bukti: Para patik Sri Rama berani berkorban nyawa demi membantu Sri Rama yang sedang kesulitan mencari Sita Dewi. Mereka bakti akan perintah Sri Rama dengan menunujukkan kesetiaan mereka pada Sri Rama.

1.         Alur: Maju
•           bukti: Sri Rama mencari Sita Dewi yang dibawa lari oleh Maharaja Rawana. Dia berhasil menemukan petunjuk tentang keberadaan Sita Dewi saat bertemu dengan Jentayu. Namun, Jentayu mati setelah menceritakan tentang pertarungannya melawan Maharaja rawana. Mayat Jentayu dibakar di atas tangan Sri Rama.

1.         Penokohan: diceritakan secara dramatik (tidak langsung)

2.         Tokoh:
1.         Tokoh utama: Sri Rama
2.         Tokoh tambahan: Laksamana, Sita Dewi, Maharaja Rawana, Jentayu, Dasampani, burung jantan, dan bangau.

3.         Setting/latar cerita

1.         Latar waktu: siang hari
bukti: pada paragraf enam kalimat pertama pada hikayat

1.         Latar tempat: di hutan rimba belantara
bukti: pada paragraf pertama kalimat kedua

1.         Latar suasana: bahagia, mengaharukan
bukti: Sri Rama terharu melihat kesetiaan Jentayu atas pengabdiannya menolong Sita Dewi.

1.         Sudut pandang: menggunakan orang ketiga sebagai pelaku utama
2.         Amanat: hargailah pengorbanan seseorang yang telah rela mati demi menbantu kita.

CONTOH LAPORAN UJI URINE




Laporan uji urine

2013
Didalam laporan ini berisi hasil penelitian uji urine yang secara langsung diamati oleh siswa siswi kelas XI IPA 5, menggunakan urine masing-masing tiap siswa. Ada dua jenis urine yang diteliti yaitu urine pada saat sebelum maka dan setelah makan. Untuk lebih lanjutnya, silahkan mengamati laporan ini.
Dilakukan pada bulan maret 2013



Disusun Oleh :
Ø      Abdul azizul ghafar
Ø      Eka cahaya putra
Ø      Nur Annisa Istiqamah
Ø      Nurrahmani
Ø      Sayyidatunnisa kartini
Ø      Widya arini syaputri
 

SISTEM EKSRESI
Uji Urine

A.  Tujuan
Mengamati bahan-bahan yang terdapat pada urine
B.  Alat dan bahan

1.    Rak tabung reaksi
2.    Tabung reaksi tiga buah
3.    Penjepit tabung reaksi
4.    Pipet tetes
5.    Pembakar spirtus
6.    Gelas ukur
7.    Korek api
8.    Larutan benedict/fehling A&B
9.    Larutan biuret
10. Urine

C.  Langkah kerja
1.    Uji glukosa
a.    Masukan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 5 tetes larutan benedict
c.    Panaskan selama 1-2 menit kemudian biarkan dingin
d.    Amati perubahan warna yang terjadi

Catatan :
Perubahan warna menjadi hijau berarti kadar glukosa dalam urine 1 %
Perubahan warna menjadi merah berarti kadar glukosa dalam urine 1,5 %
Perubahan warna menjadi orange berarti kadar glukosa dalam urine 2 %
Perubahan warna menjadi kuning berarti kadar glukosa dalam urine 5 %

2.    Uji protein
a.    Masukan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi 2
b.    Tambahkan 5 tetes larutan biuret dan biarkan kurang lebih selama 5 menit
c.    Amati perubahan warna yang terjadi

Catatan :
Uji protein : urine + larutan biuret –ungu

3.    Uji amonia
a.    Masukan 1 ml urine ke dalam tabung reaksi 3
b.    Jepit tabung reaksi dengan penjepit kemudian panaskan dengan pembakar spirtus
c.    Amati baunya

4.    Mengukur PH urine
a.    Sediakan 1 sampai 2 ml urine dan masukan ke dalam tabung reaksi
b.    Ujilah PH urine dengan menggunakan indikator universal kemudian cocokan warnanya dengan tandar PH dan catatlah hasilnya.

Larutan biuret =(CuSO4 1% dan NaCl 1 %, NaOH 1 %)

Data hasil pengamatan :
a.    Sebelum makan
No.
Nama siswa
                                         Tes / Uji
Ph
Bau
Glukosa
Protein
Warna mula2
1
Nur annisa i
4
Pesing
2%
Biru
Kuning jernih
2
Nurrahmani
6
Pesing
1%
Biru
Kuning jernih
4
Abdul azizul g
4
Pesing
2%
Biru
Kuning jernih
5
Widya arini
6
Pesing
1%
Biru
Kuning jernih
6
Eka cahaya p
5
Pesing
2%
Biru
Orange
b.    Setelah makan
No.
Nama siswa
                                         Tes / Uji
Ph
Bau
Glukosa
Protein
Warna mula2
1
Nur annisa i
5
Pesing
2%
Biru
Orange
2
Nurrahmani
5
Pesing
2%
Biru
Kuning jernih
4
Abdul azizul g
6
Pesing
1%
Biru
orange
5
Widya arini
6
Pesing
1%
Biru
Kuning jernih
6
Eka cahaya p
5
Pesing
2%
Biru
Orange

Dibawah ini ada beberapa gambar hasil penelitian uji urin yang telah dilakukan:annisa istiqamah(2140).jpgannisa istiqamah(2143).jpgannisa istiqamah(2146).jpgannisa istiqamah(2147).jpgannisa istiqamah(2148).jpgannisa istiqamah(2151).jpgannisa istiqamah(2153).jpgannisa istiqamah(2154).jpgannisa istiqamah(2155).jpgannisa istiqamah(2162).jpgannisa istiqamah(2164).jpgannisa istiqamah(2165).jpgannisa istiqamah(2170).jpg


D.   Pembahasan
1.    Bagaimana glukosa nisa muncul dalam urine? Apa kaitanya dengan gejala diabetes melitus?
2.    Apa dampak kandungan protein dalam urine dalam kesehatan?
3.    Berasal dari apakah amonia yang terdapat dalam urine?
4.    Apakah ada kelainan pada urine yang anda teliti? Berilah alasannya!

Jawaban :
1.   Adanya glukosa dalam urine bisa diakibatkan oleh tingginya kadar gula seperti diabetes yang tidak terkontrol atau akibat gangguan di ginjal. Akibat glukosa yang berlebihan itu daapat menyebabkan penyakit diabetes militus.
2.   Seharusnya di dalam urine tidak ditemukan adanya urin, jika ditemukan mungkin mengindikasikan adanya gangguan di ginjal atau kehamilan.
3.   Amonia (NH3) berasal dari pembongkaran protein dan berbahaya dari sel. Oleh karna itu ammonia harus di keluarkan dari tubuh namun sebelum di keluarkan harus di rombak dahulu menjadi urea.
4.   Tidak ada, karena menurut kami urine yang kami teliti tidak mengalami kelainan.

E.   Kesimpulan
Setiap orang memiliki kandungan protein, pH, amonia, glukosa yang berbeda tiap urineya. Tergantung dengan apa yang mereka konsumsi.