LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
Disusun oleh :
Nama : Nur Annisa Istiqamah
NIM : 31412A0028
Prodi : Tehnik Pertanian / A
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM
2014
HALAMAN PENGESAHAN
|
|||||
|
|||||
|
KATA
PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah S.W.T
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan praktikum dan
menyelesaikan laporan praktikum ini. Salawat serta salam tidak pula saya
haturkan kepada kekasih Allah S.W.T yaitu baginda Rasulullah S.A.W yang telah
membebaskan kita dari kebodohan serta kemungkaran di zaman jahiliyah. Terimakasih
pula kepada dosen mata kuliah saya yang telah bersabar membimbing dan
mengajarkan saya sehingga sekarang saya dapat mengetahui cara menggunakan
mikroskop dan bagian bagian dari mikroskop tersebut. Semoga laporan yang saya
buat ini dapat diterima dengan baik dan kelak bermanfaat buat orang banyak
sebagai referensi saat membuat laporan.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LATAR
BELAKANG.......................................................................... 1
B. TUJUAN
PRAKTIKUM....................................................................... 1
C. MANFAAT
PRAKTIKUM................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 2
BAB III. METODE PRAKTIKUM................................................................... 5
A.
TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM.............................................. 5
B.
BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM.................................................... 5
C.
CARA KERJA........................................................................................ 5
BAB IV. PEMBAHASAN.................................................................................. 6
A.
HASIL PENGAMATAN........................................................................ 6
B.
PEMBAHASAN...................................................................................... 7
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 8
A.
KESIMPULAN........................................................................................ 8
B.
SARAN..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di muka bumi
ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya yaitu segala sesuatu
yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun
yang tidak tampak dengan hanya menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan
kemampuan yang ada sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa
digunakan untuk melihat benda tersebut. Mikroskop menjadi alat yang sangat
penting dalam bidang ilmu biologi terkhusus ketika ingin mengamati
zat/molekul-molekul yang berukuran cukup kecil yang tidak bisa dilihat dengan
hanya mengandalkan penglihatan mata normal . Antonio van Leeuwenhoek(1674)
merupakan orang yang berhasil menemukan menemukan mikroskop serta mengembangkan
kekuatan lensanya sehingga mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian
mengembangkan kekuatan lensa mikroskopnya hingga ratusan kali. Leeuwenhoek
telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop
Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya
terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang
(yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop
buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa,
terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.
Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam suatu kegiatan
laboratorium . Karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan mikroskop
dalam kegiatan laboratoriumnya.
Oleh sebab itu, mikroskop harus di perkenalkan
sejak dini kepada seorang pelajar, apalagi kepada mahasiswa yang masuk dalam
jurusan biologi. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-bagian serta
fungsinya masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa
tidak lagi kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana
cara merawat mikroskop tersebut.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat media yang ingin diamatinya.
C. Manfaat
Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sebuah mikroskop
beserta fungsinya dan mahasiswa juga mampu menggunakan mikroskop serta
merawatnya dengan baik.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroskop (bahasa
yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan
sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad
renik. Dapat di amati dengan mikroskop(Anonim, 2012).
Salah satu
penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock
(1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang
cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati
mikro0rganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan
bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012)
Antonie Van
Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang
memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu
sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu
1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme
yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur
mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam mikroskop cahaya
sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Dra. Ni Putu Ristiati).
Sebelum
pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke
mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang
pertama kali menemukan dinding sel.
Namun,
diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk
menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi
van leeuwenhoek pada tahun 1674 dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme
apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat kecil. Terlepas dari
pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan untuk
beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang
merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi
dengan mikroskop cahaya.( Campbell, Edisi 8, jilid 1).
Macam atau
jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah
menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri
utama dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu
okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua
okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai,
sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera(
kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor
TV (Riandi.2000).
Dua parameter penting
dalam mikroskopi(teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya
resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang
dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik.
Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di
langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop (Campbell,
Edisi 8,jilid 1).
Dengan
mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme
dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan
perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop
adalah mikroskop cahaya/optis dan mikroskop elektron.
A.
Mikroskop Cahaya/Optis
Merupakan
mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai
sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui
spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi(membengkokkan) cahaya
sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke
mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop
cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli
spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop
cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer,
atau 200 nanometer (Campbell, Edisi 8,jilid 1). Mikroskop optis terbagi atas
dua jenis yaitu mikroskop biologi dan mikroskop stereo. a. Mikroskop biologi
digunakan untuk mengamati benda tipis dan transparan.penyinaran diberikan dari
bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi umunya memiliki lensa okuler
dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran sebagai berikut:
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x
2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x
3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x
B.
Mikroskop Stereo
Digunakan
untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan atau tidak.
Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau
alam. Meiliki dua objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan
tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak
terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x
atau 15x Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada enam yaitu, sebagai
berikut:
1) Medan terang(spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung melalui
spesimen. Citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami atau
secara buatan (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna(dye)
akan meningkatkan kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel untuk
difiksasi (diawetkan) (Campbell, Edisi 8,jilid 3) Fase-kontras Meningkatkan
kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar variasi
dentitas(kerapatan) dalam spesimen; sangat berguna untuk mempelajari sel hidup
yang tak berpigmen (Campbell, Edisi 8,jilid1).
4) Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan
modifikasi optik untuk melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra
nyaris seperti 3-D (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
5) Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara
melabeli molekul menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat flourense
ini menyerap radiasi ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak (Campbell, Edisi
8,jilid 1).
6) Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan lubang
jarum untuk melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal,
menciptakan bidang tunggal flourense pada citra. Dengan menangkap citra-citra
yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat diciptakan (Campbell, edisi
8,jilid 1).
C.
Mikroskop
Elektron
Karena
keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis
tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari
1000x dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat
halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan megnit sebagai pengganti
lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang
lebih pendek daripada cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar.
Ada dau jenis mikroskop elektron,yaitu: mikroskop elektron transmisi(TEM=
trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening(SEM= scanning
electron microscope) ( Campbell, Edisi 8,jilid 1).
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari /
tanggal : Selasa 16 Desember 2014
Pukul : Pukul 13.30 s.d. 15.30
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai II
UMMAT
B. Alat dan Bahan
Alat :
ü Mikroskop :Sebagai
alat yang digunakan untuk pengamatan/ perbesaran saat pengamatan.
ü Pipet tetes :
Alat Yang digunakan untuk mengambil aquades.
ü Buret :
Wadah yang digunakan untu menyimpan cairab aquades.
ü Cover glass :
Penutup objek yang akan diamati.
ü Objek glass :
Tempat meletakan objek yang akan diamati.
ü Gunting :
Untuk memotong kertas koran atau objek pengamatan.
ü Koran :
Sebagai objek pengamatan.
Bahan :
ü Aquades :
Cairan yang digunakan untuk memperjelas bayangan.
ü Potongan kertas koran :
Objek yang akan diamati.
C.
Cara Kerja
Berikut ini adalah cara kerja mengamati kertas koran menggunakan
mikroskop elektonik :
1.
Siapkan mikroskop elektronik dan
peralatan lainnya di atas meja.
2.
Nyalahkan mikroskop elektronik.
3.
Bersihkan objek glass menggunakan
tisu.
4.
Gunting kertas koran (hanya satu
huruf saja yang diambil dari koran tersebut)
5.
Letakan potongan kertas diatas
objek glass.
6.
Berikan cairan aquades 1-3 tetes,
menggunakan pipet tetes ke atas potongan kertas koran.
7.
Tutup kertas koran beserta cairan
aquades dengan menggunakan cover glass.
8.
Lalu letakan diatas meja preparat
di mikroskop.
9.
Atur perbesaran agar objek kertas
yang diamati dapat terlihat.
10.
Lalu gambarkan hasil pengamatan
sebelum dan sesudah diamati.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
BAGIAN MIKROSKOP ELEKTRONIK :
B. PEMBAHASAN
Mikroskop adalah
alat optik yang digunakan untuk mengamati benda benda yang berukuran kecil yang
tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop membuat benda-benda yang
berukuran kecil terlihat dengan perbesaran oleh lensa yang terdapat pada
mikroskop serta meresolusikannya sehingga Nampak jelas oleh mata kita.
Berdasarkan hasil pengamatan tentang mikroskop, maka dapat kita ketahui tentang
bagian-bagian mikroskop besrta fungsinya :
1. Kaki mikroskop,bentuk umum seperti tapal kuda, berfungsi sebagai alat
penyangga/penahan mikroskop supaya dapat berdiri dengan stabil.
2.
Pegangan/lengan, berfungsi sebagai
pegangan ketika sedang menggunakan mikroskop.
3.
Meja sediaan, berfungsi sebagai
tempat peletakan kaca benda/ objek yang akan dilihat.
4.
Penjepit preparat, berfungsi untuk menjepit
preparat yang berisi kaca benda agar tidak goyang pada saat sedang diamati.
5.
Lampu ( iluminator), berfungsi
pemantul cahaya ke kondensor yang kemudian di teruskan ke objek yang sedang
diamati.
6.
Diafragma, berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur bukaan irisan.
7.
Tubus, berfungsi sebagai
penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.
8.
Revolver(penukar objektif berputar), sehingga
untuk mengganti objektif cukup memutar revolver saja sampai berdetik.
9.
Lensa objektif, berfungsi
memfokuskan objek/ menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
10.
Lensa okuler, berfungsi mengatur
jarak dengan mata/ menerima bayangan dari objek kemudian membesarkannya.
11.
Makrometer,berfungsi menaik
turunkan tubus.
12. Mikrometer,berfungsi memperhalus/memperjelas objek yang diamati.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Mikroskop adalah
alat utama untuk melihat dan mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop
mempunyai bagian optik dan mekanik. Bagian optik meliputi lensa okuler, lensa
objektif, kondensor, dan lampu atau cermin, sedangkan bagian mekanik seperti
kaki, kondensor, meja sediaan dan lain-lain. Macam- macam mikroskop adalah
sebagai berikut a. Mikroskop Cahaya/optis, terbagi atas du jenis, yaitu:
Mikroskop Biologi dan Mikroskop Stereo b. Mikroskop Elektron, terbagi atas dua
jenis, yaitu: Mikroskop Elektron Transmisi(TEM= transmission electron
microscope) dan Mikroskop Elektron Skening(SEM= scanning electron microscope).
B. SARAN
Demi kelancaran dalam kegiatan
praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna , yaitu:
1.
Kepada praktikan supaya tetap
berkonsentrasi ketika sedang melaksanakan praktikum dan tidak rebut dalam ruang
laboratorium. Memerhatikan kaidah-kaidah dalam penggunaan mikroskop agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya rusaknya mikroskop.
2.
Untuk efesiensi dan efektifitas
waktu yang disediakan dalam praktikum, agar kiranya para praktikan menjalin kerjasama
yang baik antar sesama anggota kelompok.
3.
Kepada asisten agar kiranya
memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Mikroskop/www.google.comMikroskop
Stereo/www.google.com
Buku Panduan Praktikum
Biologi UMMAT
file:///D:/nur%20annisa%20istiqamah/Laporan%20praktikum%20Pengenalan%20dan%20Penggunaan%20Mikroskop%20%C2%AB%20Dalam%20Dekapan%20UKhuwah.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar